Pernakah kalian mengalami depresi, apa penyebabnya ? dan bagaiman
kalian mencoba untuk mengatasi depresi tersebut ? dan butuh waktu berapa lama
kalian bisa keluar dari depresi tersebut. Berikut saya akan mencoba mengungkap
apa depresi itu , macamnya, penyebab dan pengobatan.
Depresi adalah suatu perasaan sedih ynag sangat mendalam yang terjadi
setelah mengalami suatu peristiwa dramatis atau menyedihkan , misalnya
kehilangan seseorangi. Seseorang bisa jatuh dalam kondisi depresi jika ia terus
menerus memikirkan kejadian pahit, menyakitkan, keterpurukan dan peristiwa
sedih yang menimpanya dalam waktu lama melibuhu waktu normal bagi kebanyakan
orang untuk lepas dari depresi tersebut.
Depresi dapat terjadi pada siapapun , golongan manapun, keadaan sosial
ekonomi apapun, serta pada usia berapapun. Tetapi umumnya depresi mulai timbul
pada usia 20 sampai 40 tahun-an. Depresi biasanya berlangsung selama 6 sampai 9
bulan , dan sekita 15%-20% penderita bisa berlangsung samapi 2 tahun atau
lebih. Episode depresi cenderung berulang sebanyak beberapa kali dalam
kehidupan seseorang.
Macam dan bentuk depresi
Deperesi dapat muncul dalam beberapa bentuk, diantaranya
1.
Depresi ssituasional
Depresi situasional adalah depresi yang terjadi
setelah mengalami suatu peristiwa sedih yang berat/tarumatik, seperti kematian
orang yang dicintai, di phk dari pekerjaan, bangrut, dan sebagainya.
2.
Holiday blues
Holiday blues adalah depresi yang terjadi ketika
sedang berlibur atau merayakan suatu momen sedih, mengenang peristiwa masa lalu
yang pahit , lalu timbul depresi. Depresi jenis ini biasanya bersidat
sementara, begitu momen perasaan khususnya selesai, ia akan kembali pulih.
3.
Depresi endogenous
Depresi endogenous adalah depresi tanpa penyebab
yang pasti, tiba tiba saja muncul tanpa diketahui faktor pencetusnya.
4.
Depresi vegetatif
Depresi vegetatif meembuat penderita cenderung
menarik diri dari pergaulan, jarang berbicara, tidak mau makan,dan tidak mau
tidur. Yang dilakukanya hanya melamun dan bingung.
5.
Depresi agtatif
Depresi agitatif diketahui dari penderitanya yang
tampak sangat gelisah, cemas, meremas remas tanganya sertta banyak berbicara,
hiperaktif, tidak bisa diam.
6.
Depresi distrimik
Depresi jenis ini berhubungan dengan perubahan
kepribadian yang nyata. Penderita tampak lusuh, muram, pesimis, tidak suka
bercanda atau tidak mampu menikmati kesenangan. Ia berlaku paif, menarik diri,
curiga, sukamengkritik, dan sering menyesali dirinya sendiri. Pikiran penderita
dipenui dengan kekurangan , kegagalan dan hal hal nnegatif, bahkan menikmati kegagalanya
.
Beberpa penderita mengeluhkan penyakit fisik,
berupa sakit dan nyeri, ketakutan akan musibah, atau takut menjadi gila.
Penderita juga merasa bahwa mereka menderita penyakit yang tidk dapat
disembuhkan atau yang memalukan dan berpikir telah menularkanya kepada orang
lain sehingga timbul rasa bersalah dan penyesalan mendalam.
7.
Depresi psikotik
Sekitar 15% penderita terutama pada depresi berat
, akan mengalami delusi(keyakinan yang salah terhadap sesuatu) atau halusinasi(
melihat atau mendengar sesuatu yang sesungguhnya tidak ada). Mereka yakin telah
berbuat dosa atau kejahatan besar yang tidak dapat dilampaui atau mendengar
suar suara yang menuduh mereka telah mmelakukan berbagai perbuatan asusila yang
tidak senonoh atau suara suara yang mengutuk mereka supaya mati. Kadang
penderita membayangkan bahwa meeka melihat peti mati dan orang orang yang
sudahh meninggal. Perasaan tidak aman dan tidak berharga bisa menyebabkan
depresi yang sangat berat pada penderita yang yakin bahwa mereka diawasi dan dihukum.
Penyebab :
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sesorang cenderung menderita
depresi, antara lain :
o
Faktor bawaan / genetik
o
Efek samping obat
o
Kepriibadian tetutup (introvert)
o
Peristiwa emosional(terutama kehilangan sesuattu
yang disayangi dan sangat berarti)
o
Akibat ganggan atau penyakit tubuh
o
Perubahan atau penyakit tubuh
o
Penyebab lain yang belum diketahui
Depresi bisa terjadi atau semakin memburuk dengan atau tanpa disetai
stress karena masin masing bisa berdiri sendir, tidak saling terikat. Biasanya
para wbita dua kali llebih mudah mengalami depresi dibandingkan pria.
Kecenderungan ini belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya, tetpai mungkin
karena wanita cenderung hidup tertekan karena tergantung pada orang lain,
terutama pada suaminya. Atau wanita cenderung memberikan espon terhadap
kesengsaraan atau kesulitan hidup dengan cara menarik diri/menyediri dan
menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, pria yangmengalami kesulitan hidup
cenderung mennolak atau mengalihhkanya ke berbagai kegiatan lain
1.
Faktor hormonal
Faktor biologis yang paling besar pengaruhnya
pada depresi adalah faktor hormonal. Perubahan kadar hormon pada wanita
memegang peranan penting, dimana perubahan tersebut mmengakibatkan terjadinya
perubahan suasana hati secara drastis, yang sulit ia kendalikan. Perubahan
hormon dapat terjadi sesaaat sebelum menstruasi dan persalinan.
2.
Faktor penyakit fisik
Depresi juga bisa terjadi karena atau bersamaan
dengan sejumlah penyyakit atau kelainan fisik. Penyakit fisik bisa menyebabkan
depresi mmelalui dua cara, yaitu :
o
langsung , misalnya ketika penyakit tiroid
menyebabkan berubahnya kadar hormn yangb isa menyebabkan terjadinya depresi.
o
Tidak langsung, misalnya ketika penyakit sendi
artritis rematoid yang menyebabkan nyeri dan cacat. Atau menderita penyakit
berat yang sulit sembuh seperti kanker, yang bisa menyebabkan frustasi dan
akirnya berkembang menjadi depresi.
3.
Faktor obat obatan
Efek samping berbagai obat yang digunakan (
terutama yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi) bisa menyebabkan
depresi. Sejumlah kelainan jiwa juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami
depresi.
Gejala :
Gejala depresi munncul secara bertahap selam beberapa hari atau minggu.
Penderita tampak tenang dan sedih atau mudah tersinggung dan cemas datang silih
berganti, lama lama gejala tersebut bertambah berat dan menetap. Gejala depresi
yang paling serius adalah pemikiran tentang bunuh diri. Banyak penderita yang
ingin mati atau merasa mereka sangat tidak berguna sehingga mereka sepantasnya
mati. Sebanyak 15% penderita menunjukan peerilaku bunuh diri. Rencan bunuh diri
merupakan keadaan yang sangat berbahaya sehingga penderitanya harus dirawat dan
diawasi secara ketat, sampai keinginanya untuk bunuh diri hilang.
Banyak pendertita yang tidak dapat merasakan emosi sedih, gembira, dan
senang secara normal. Dari perspektifnya, dunia tampak semakin suram, tidak ada
kehidupan, dan menjemukan. Berfikir, berbicara, dan kegiatan umum lainya
semakin jarang dilakukan, dan akirnya kan menghentikan seluruh aktivitasnya.
Pikiranya dipenui oleh perasaan bersalah dan memiliki gagasan untuk
menghancurkan dirinya senndiri, serta tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
Mereka sering bimbang dan menarik diri, merasa tidak berdaya dan putus asa
serta berfikir tentang kematian dan bunuh diri.
Penderita mengalami kesulitan tidur dan seringkali terbangun, terutama
pada dini hari. Gairah dan kenikmatan seksualnyya hiolang. Nafsu makan yang
buruk dan penurunan berat badan kadang menyebabkan penderita menjadi kurus dan
siklus menstruasinya terganggu atau terhenti. Pada sekitar 20% penderita
gejalanya lebih ringan tetapi berlangsung selam bertahuntahun bahkan berpuluh
puluh tahun. Apabila depresinnya ringan, penderita kan mekan sangat banyak
sehingga penambahan berat badan berlebihan, terjadi kegemukan.
Diagnosa :
Riwatay depresi sebelumnya atau riwayat keluarga dengan depresi bisa
memperkuat diagnosa. Pemeriksaan laboratrim darah bisa membantu menentukan
penyebab depresi. Dlam diagnosis biasanya ditegakakn berdasrkan tanda dan gejalnya.
Ditambvbah dengan pemeriksaan laboratorium darah maka penyebab dasarnya dapat
diketahui, terutam dilakukan pada penderitta wanita diman faktor hormonal bisa
menyebabkan terjadinya depresi.
Pada kasus kasus yang sulit bisa dilakukan pemeriksaan lain untuk
memperkuat diagnosa. Beberapa pemeriksaan yangg dapat dilakukan seperti adanya
gangguan tidur yang merupakan gejal depresi yang khusus dpat diperiksa denggan
ensefalogram. Ensefalogram tidur bisa dilakukan guna mengukur waktu yang
diperlukan penderita untuk sampai pada tahap tidur nyyenyak tau periode tidu
rselam terjadinya mimi. Dalam keadaan normal perlu waktu sekitar 90 menit
sampai tidur , sedangkan pada penderita depresi biasanya hanya memerlukan waktu
70 menit atau kurang.
Pengobatan :
Kini pengobatan depresi tidak harus sampai dirawat di rumah sakiit.
Pemderita harus dirawat dirumah sakit apabila :
o
Memiliki kecenderungan untuk bunuh diri atau
merencanakan tindkan bunuh diri.
o
Peneurunan ekstrim nafsu makan sehingga penderita
terlalu lmah karena berat badanya turun drastis
o
Memiliki resiko terjadinya keadaan gawat,
misalnya pennyakit jantung atau stroke perdrahan karena penderita sangat
gelisah.
Dewasa ini terapi depresi dengan pemberianobat obatan sangat menolong
dan merupakan pilihan utama, atau di kombinasi dengan pengobatan lainya seperti
psikoterapi dan terapi elektro konvulsif. jika diperlukan dapat menggunakan
kombinasi ketiga jenis terapi tersebut
a.
Obat obatan
Ddewasa ini telah tersedia beberap jenis obat
yang dapat digunakan untuk trerapi depresi. Obat biasanya harus diminum secara
teratur, minimal selama beberapa minggu, sampai obat mulai bekerja dan
dipertahankan pada dosis dengan efek yang optimal.
b.
Psikoterapi
Pengobatan psikoterapi yang diberikkan bersamaan
dengan pemberian obat anti depresi memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan psikoterapi secara senndirian. Psikoterapi individual
maupaun kelomp-ok bisa membantu penderita secara bertahap untuk memulai kembali
kehidupan dan anggung jawabnya, serta menyesuaikan diri dengan beban hidup yang
wajr dan biasa.
Pada psikoterapi interpersonal, penderita
diberikan dukungan oleh lingkungannya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
dlam hidupnya. Terapi kognitif bisa membantu mengubah pikiran negatif dan rasa
putus asa dengan pikiran dan perilaku yang positif sehingga meningkatkan daya
juang dan semangat hidup. Untuk depresi yang lebih ringan, psikoterapi saja
bisa memberiikan hasil yang baik dan efektif sama dengan terapi obat obatan.
c.
Terapi elektrokonvulsif
Terapi elektrokonsultif(ECT) digunakan untuk
mengatsi depresi berat
o
Gila / psikotik
o
Yang mengancam akan melakukann bunuh diri
o
Yang dapat memperberat penyakitnya , misalnya
tidak mau makan.
Terapi ini biasanya sangat efektiif dan
bisa segera meringankan depresi. Teknis terapi ini adalah dengan memasang
elektroda dikulit kepala, lalu diberi aliran listrik untuk merangsang
peningkatan arus listrik di dalam otak. Efek kejang yang timbul dpat membeuat
depresinya berkurang.kemungkinan kejang buatan ini memutus atau mengacaukan sambungan
aliran impuls depresi otak. ECT bisa menyebabkan kehilangan ingatan untuk
semnetara waktu. Pengobatan denggan ECT dilakukan sebnayk 5 sampai 7 kali.
Aliran listrik bisa menimbulkan efek kontraksi otot dan nyeri, karena itu
penderita dibius total selam pengobatan ECT.
0 komentar:
Posting Komentar